KEWIRAUSAHAAN
Sosok kewirausahaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai
kearah kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan
struktur prioritas kewirausahaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :
·
Sikap
Mental
Sikap mental merupakan elemen
paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang
menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya
menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan
bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu
sendiri.
Tentu kita tidak ingin melihat
bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya
pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia kewirausahaan
sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti
kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam
motivasi dan proaktivitas.
v Saran-saran berikut akan
membantu wirausahawan untuk mengembangkan sikap mental yang baik :
. Para wirausaha adalah
orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan
bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang positif terhadap
pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut
menentukan keberhasilan wirausahawan.
. Otak wirausahawan merupakan
alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk
renungan pikiran wirausahawan yang akan memungkinkan wirausahawan terarah pada
kegiatan-kegiatan yang berarti.
. Kebanyakan orang membatasi
pikiran-pikirannya pada problem-problem dan kegiatan- kegiatan sehari-hari.
Gunakanlah imajinasi wirausahawan untuk meluaskan pikiran-pikiran wirausahawan
dan cobalah berpikir yang besar-besar. Orang-orang yang dapat melihat gambaran
besar adalah orang yang bersifat wirausaha dan merupakan calon-calon pemimpin
bisnis maupun masyarakat.
. Rasa humor ikut mengembangkan
sikap mental yang sehat. Terlalu serius dapat merugikan pekerjaan wirausahawan
dan tidak sehat. Menunjukan rasa humor berpengaruh terhadap orang lain dengan
jalan menyebarkan optimisme dan suasana yang santai.
. Pikiran wirausahawan haruslah
terorganisasi dengan baik sekali dan mampu memfokuskan pada pelbagai problem.
Wirausahawan haruslah mampu memindahkan perhatian wirausahawan dari satu
problem ke problem lain dengan upaya yang minim.
·
Kepemimpinan.
Suatu pedoman bagi kepemimpinan
yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin
diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu keadaan dari sudut pandangan orang
lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.
Pengusaha yang berpeluang untuk
maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol.
Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan
dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya
pengusaha. Mereka “tampil beda”.
Salah satu contoh : adalah Kim
Woo Chong, seorang Wirausahawan terkemuka di Korea, pendiri kelompok Daewoo.
Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak terjang pengusaha-pengusaha lain dan
ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang.
Pada saat para pengusaha lain
berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia secara mengejutkan justru
menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-sekutunya. Lebih
mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini sangat
ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia
dan Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan
keputusannya itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat
terbesar di Asia serta diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.
a. Perilaku Pemimpin
v Perilaku pemimpin menyangkut
dua bidang utama :
. Berorientasi pada tugas yang
menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran.
. Berorientasi pada orang, yang
memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
v Orientasi Tugas Seorang
pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukan perilaku :
. Merumuskan secara jelas
peranannya sendiri maupun peranan stafnya.
. Menentukan tujuan-tujuan yang
sukar tapi dapat dicapai.
. Melaksanakan kepemimpinan
secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan,membimbing dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
. Berminat mencapai
peningkatkan produktivitas. Orientasi Orang
v Orang-orang yang kuat dalam
orientasi orang cenderung akan menunjukan perilaku sebagai berikut :
. Menunjukan perhatian atas terpeliharanya
keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan ketegangan, jika timbul.
. Menunjukan perhatian pada
orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja.
. Menunjukan pengertian dan
rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan,
perasaan dan ide-ide karyawan.
. Mendirikan komunikasi timbal
balik dengan staf.
. Menerapkan prinsip penekanan
ulang untuk meningkatkan prestasi karyawan.
. Mendelegasikan kekuasaan dan
tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
. Menciptakan suatu suasana
kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
b. Tindakan Kepemimpinan
Saran-saran berikut akan dapat
membantu wirausahawan meningkatkan kemampuan kepemimpinan wirausahawan :
Sekali wirausahawan telah
mengambil keputusan, ambil tindakan secepat mungkin
Upaya-upaya wirausahawan dapat
dilipat gandakan melalui bakat dan kemampuan staf wirausahawan. Untuk menjadi
seorang pemimpin yang baik, wirausahawan harus mengetahui bagaimana dan kapan
menggunakan kemampuan ini dari orang-orang yang mampu disekitar wirausahawan
dan menyokong serta percaya pada wirausahawan sebagai pemimpin.
Wirausahawan akan memperoleh
kepercayaan pada kemampuan kepemimpinan wirausahawan, jika wirausahawan
memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan kekuatan-kekuatan wirausahawan.
Jauhilah situasi dimana kelemahan-kelemahan wirausahawan akan tampak.
Seorang pemimpin yang baik
bersedia mengakui kesalahan-kesalahan dan mengubah rencana-rencana.
Wirausahawan haruslah sadar bahwa keadaan selalu berubah dan penyesuaian-penyesuaian
haruslah dibuat sewaktu-waktu.
·
Tata
Laksana
Tata laksana merupakan
terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang perlu dimengerti
disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiap
orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah
tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata
laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur. Gunanya jelas,
yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar
mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan
kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka
manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau sikap mental dan
kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan
teknis.
Manajemen mempunyai arti yang
amat luas. Kegunaannya juga sangat universal dan semua orang atau organisasi
memerlukan manajemen. Banyak sekali kasus yang membuktikan bahwa bila manajemen
terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat marit.
Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bisa dipastikan akan mengalami hambatan
besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai
usaha harus mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan
manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun
ukurannya.
·
Ketrampilan
Lapisan terluar dari struktur
prioritas keWirausahaan adalah ketrampilan. Banyak pihak berpendapat, bahwa
dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkan menjadi
seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu
salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit
dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan
pakaian jadi yang cukup besar.
Namun demikian, kalau
wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan-keberhasilan itu
sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa
kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang
menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.
Ada tiga hal yang memungkinkan
seseorang, baik trampil maupun tidak untuk bisa tampil sebagai tokoh yang
sukses, atau orang yang berkecukupan yaitu :
Memanfaatkan ledership yang
berasal dari diri sendiri.
Memanfaatkan ledership orang
lain.
Faktor keberuntungan ( luck
atau hoki )
Karakteristik Wirausahawan.
Sejarah kewirausahaan
menunjukkan bahwa Wirausahawan mempunyai karakteristik umum serta berasal dari
kelas yang sama. Para pemula revolusi industri Inggris berasal dari kelas
menengah dan menengah bawah. Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan
belas, Heillbroner mengemukakan bahwa rata-rata Wirausahawan adalah anak dari
orang tua yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak
kaya. Schumpeter menulis bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas sosial
tetapi berada dari semua kelas.
Menurut Mc Clelland,
karakteristik Wirausahawan adalah sebagai berikut:
·
Keinginan
untuk berprestasi.
Penggerak psikologis utama yang
memotivasi Wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya
diidentifikasikan sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini didefinisikan sebagai
keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah
pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisi
individu.
·
Keinginan
untuk bertanggung jawab.
Wirausahawan menginginkan
tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber
daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung
jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan melakukannya
secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi
hasil-hasil.
·
Preferensi
kepada resiko-resiko menengah.
Wirausahawan bukanlah penjudi.
Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang
tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi
yang dipercaya bisa mereka penuhi.
·
Persepsi
pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk
mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian Wirausahawan yang penting.
Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan menilainya. Ketika semua
fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri
mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.
·
Rangsangan
oleh umpan balik.
Wirausahawan ingin mengetahui
bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk.
Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan
mempelajari seberapa efektif usaha mereka.
·
Aktifitas
enerjik.
Wirausahawan menunjukan enerji
yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang. Mereka bersifat aktif dan
mobil dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan
cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang
mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.
·
Orientasi
ke masa depan.
Wirausahawan melakukan
perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka mencari dan mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.
·
Ketrampilan
dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan
ketrampilan dalam organisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan.
Mereka sangat obyektif dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu.
Mereka akan memilih yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan
efisien.
·
Sikap
terhadap uang.
Keuntungan finansial adalah
nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya
memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan dan sebagai
pembuktian dari kompetensi mereka.
Potensi Kewirausahaan.
Karakteristik Wirausahawan
sukses dengan semangat tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa diri
sendiri.
·
Kemampuan
inovatif.
Inovasi memerlukan pencarian
kesempatan baru. Hal tersebut berarti perbaikan barang dan jasa yang ada,
menciptakan barang dan jasa baru, atau mengkombinasikan unsur-unsur produksi
yang ada dengan cara baru dan lebih baik.
·
Toleransi
terhadap kemenduaan (ambiguity).
Ini berarti kemampuan untuk
berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa diprediksi.
Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.
·
Keinginan
untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan keWirausahaan.
Hal ini menandai para
pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam mencapai tujuan
yang telah mereka tetapkan sendiri.
·
Kemampuan
perencanaan realistis.
Menetapkan tujuan yang
menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan realistis. Tujuan
ditetapkan sesuai dengan tujuan dari Wirausahawan.
·
Kepemimpinan
terorientasi pada tujuan.
Wirausahawan membutuhkan
aktivitas yang mempunyai tujuan. Semangat yang tinggi memotivasi mereka untuk
mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka ke arah tujuan
yang ditetapkan.
·
Obyektivitas.
Wirausahawan obyektif di dalam
mengarahkan pemikiran dan aktivitas keWirausahaannya dengan cara pragmatis.
Wirausahawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya dan menentukan
arah tindakan dengan cara-cara praktis.
·
Tanggung
jawab pribadi.
Wirausahawan memikul tanggung
jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.
·
Kemampuan
beradaptasi.
Para Wirausahawan mampu
menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ketika
Wirausahawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari apa yang mereka harapkan,
mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara obyektif.
·
Kemampuan
sebagai pengorganisasi dan administrator.
Wirausahawan
mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administasi di dalam mengidentifikasi
dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka
menghargai kompetensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas
dengan efisien.
selengkapnya
: http://entrecompany.blogspot.co.id/2013/05/artikel-tentang-kewirausahaan.html
Kesimpulan : Sosok
kewirausahaan yang baik dan ideal harus berani tampil beda, mempunyai tanggung
jawab yang tinggi, jujur,tegas, terbuka, dapat menciptakan kerja sama yang baik
dalam organisasi, energic dan juga memiliki keterampilan yang cukup memadai di
dalam usaha yang sedang di jalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar